Aneka Jenis Sistem Perkebunan Hidroponik (NFT, Floating Hidroponik, Dripp System, Wick System, dll.)

Desa Mulyasari (Karawang) -  Hidroponik secara umum bisa diartikan sebagai bercocok-tanam dengan memanfaatkan media air. Jadi sistem hidroponik ini sangat sesuai untuk diterapkan di rumah-rumah yang tidak memiliki lahan atau tanah. Ada banyak cara berkebun hidroponik yang bisa diterapkan, diantara; Hidroponik Drip Irrigation, Hidroponik Floating System, Hidroponik NFT, Hidroponik Wick System, Hidroponik Ebb and Flow System. 

Perkebunan hidroponik dirasakan mampu menjadi solusi untuk bercocok tanam tanpa tanah. Mari kita simak berbagai cara atau sistem hidroponik yang bisa dipelajari untuk pemula.

Tutorial Hidroponik untuk Pemula

Keuntungan berkebun hidropnik di antaranya tidak memerlukan tanah sebagai media tanam. Bisa memanfaatkan tempat kosong di sekitar rumah meskipun tidak terlalu luas, misalnya tempat jemuran, pagar, dan sebagainya. Nutrisi tanaman memungkinkan untuk diatur secara tepat sehingga menghasilkan tanaman yang lebih berkualitas.

Hidroponik Wick System
Hidroponik wick system atau dikenal juga sebagai hidroponik sistem sumbu merupakan cara berkebun hidroponik paling sederhana dan murah. Anda hanya perlu kreatifitas saja, bahan-bahan yang dibutuhkan pun bisa dibilang mudah dan gratis, misalnya botol bekas.

desa mulyasari karawang
Wick System Hidroponik
Prinsip hidroponik wick system berupa penanaman bibit di media berupa rowckwool/sekam bakar yang dibersi sumbu, media tersebut disimpan di dalam wadah yang berisi air yang sudah diberi nutrisi tanaman. Nutrisi akan naik ke media melalui sumbu. Jadi hal-hal yang harus diperhatikan untuk ber-hidroponik wick system ini adalah sumbu harus yang menyerap air, cahaya matahari dan nutrisi yang cukup.

Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique)
Sistem hidropnik NFT bekerja dengan cara menutrisi tanaman dengan sistem aliran air yang kecil atau tipis (film). Sistem hidropnik NFT ini butuh modal lebih besar ketimbang wick system. Karena Anda harus membeli paralon (jika ada, silakan gunakan saja paralon bekas yang tidak bocor), pompa air, selang, dan bak penampungan air.

desa mulyasari karawang
Hidroponik NFT
Selain barang-barang di atas yang harus dibeli, Anda juga harus melobangi piva paralon tersebut. Jika memiliki mesin bor bisa menggunakan bor, namun jika tidak, Anda bisa melakukannya secara manual dengan cara memanaskan pipa memakai api kemudian melobanginya dengan pisau. Pipa yang telah diatur itu bisa ditempatkan di rak khusus atau bisa juga digantungkan tembok atau pagar rumah.

Hidroponik Floating System
Hidroponik Floating System atau rakit apung. Bibit yang disimpan di media tanam nantinya akan disimpan di dalam bak penampung air secara terapung. Supaya terapung netpot berisi bibit itu ditahan oleh styrofoam sebagai penopang. Hidroponik sistem rakit apung ini saya pikir lebih murah dari cara hidroponik NFT.

Desa mulyasari karawang
Floating System Hidroponik
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat hidroponik floating system di antaranya berupa penampung air, styrofoam, netpot, rockwoll, dan kain sumbu.

Hidroponik Drip Irrigation
Hidroponik Drip System menggunakan prinsip tetes untuk mengalirkan nutrisi ke tanaman. Air diatur melalui irigasi tertentu dan disambungkan ke selang yang terhubung dengan dripper (alat pengaturan tetesan)

Hidroponik Drip Irrigation ini sebenarnya lebih asyik, akan tetapi biayanya lebih mahal karena Anda harus membeli selang HDPE, dripper, dan pompa. Harga 1 unit dripper itu sekitar 2500-an, selang HDPE sekitar 3000/meter untuk ukuran 5/3mm. Tapi bila Anda cukup kreatif semua ini bisa diatasi dengan membuat sistem tetes sendiri yang lebih meriah. Selamat berkreasi.

Desa mulyasari karawang
Hidroponik Dripp Sistem
Adapun alat yang dibutuhkan untuk Hidroponik Drip Irrigation selain netpot, sumbu, sekam/rockwoll, adalah dripper, selang PE, dan pompa air.

Hidroponik Ebb and Flow Sistem
Hidroponik Ebb Flow System disebut juga hidroponik sistem pasang surut. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan menambahkan larutan nutrisi  yang mengenangi wilayah perakaran. Setelah beberapa waktu, larutan tersebut dikembalikan ke bak penampungan. Cara ini sebenarnya murah akan tetapi butuh perhatian lebih karena Anda harus rajin-rajin mengontrol proses pasang surutnya. 

Posting Komentar

0 Komentar