Desa Mulyasari, Karawang (KarawangInfo) - Rumah mungil berukuran 3x5 meter dengan gaya khas Sunda berdiri ramah tak jauh dari pintu air sebelah timur Situ Kamojing. Situ yang berada di Desa Kamojing Kec. Cikampek, ke arah utara. Kalau Anda kebetulan lewat, tak usah sungkan-sungkan, itu adalah Sekretariat Karang Taruna “Taruna Bhakti” Desa Kamojing. Rumah yang menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya seni kreatif di Karawang.
Hampir setiap hari tempat tersebut menjadi tongkrongan anak-anak muda tak hanya dari Desa Kamojing, tapi juga anak-anak muda dari lima desa tetangganya pun kerap nongkrong di sini.
Dari sekretariat yang nyaman tersebut, Anda akan tambah dibuat nyaman dengan suasananya yang tenang, angin yang segar, lengkap dengan landscap hamparan Situ Kamojing. Di sinilah kreatifitas anak-anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna tersebut diekpresikan. Melalui tangan-tangan kreatif mereka, sesuatu yang selama ini terkadang kita anggap tak berguna dan menjadi sampah, bisa menjadi sesuatu yang bernilai seni.
Selain menjadi bengkel seni, rumah mungil ini pun kemudian sekaligus menjadi galeri untuk memamerkan karya seni hasil kreatifitas kerajinan anak-anak muda tersebut. Seperti hiasan akar pohon dengan beragam aksesoris ular, patung burung, miniatur perahu, relief, lukisan dan karya kreatif lainnya.
Sekretaiat Karang Taruna ini dibangun sekitar setengah tahun yang lalu, diinisiasi oleh Supardi atau yang lebih dikenal sebagai “Kang Ewok.” Di struktur Karang Taruna, posisi Kang Ewok didaulat oleh kawan-kawannya untuk menjabat sebagai ketua. Dibawah kepemimpinan Kang Ewok ini, hasil kerajinan anak-anak muda karang taruna ini sudah empat kali dipamerkan di beberapa pameran. Kegiatan pameran yang terakhir diikuti adalah Karawang Expo 2009 yang dilaksanakan beberapa bulan yang lalu. Hasil kerajinannya pun sudah dibeli oleh banyak kalangan dari masyarakat umum, pengusaha hingga para pejabat tinggi di Kabupaten Karawang.
Untuk pembuatan kerajinannya sendiri, ternyata memakan waktu yang cukup lama, mulai dari satu hari hingga ada yang memakan waktu dua bulan, sesuai dengan tingkat kesulitannya. Untuk pembuatan asbak misalnya, mereka bisa selesaikan dalam satu hari, relief lukisan dua dimensi bisa diselesaikan hingga satu mingu, sedangkan untuk pembuatan hiasan akar dengan tambahan ular dan burung finishing-nya memakan waktu hingga 2 bulan. Adapun, bahan dasar pembuatan kerajinan tersebut adalah akar-akar pohon yang ditinggalkan oleh penebangnya, limbah kertas koran, cat, tepung aci dan lain-lain.
Harga untuk satu produk kerajinan sangat bervariatif, mulai dari yang 15 ribu rupiah, hingga yang tertinggi 9 juta rupiah. Sedangkan, pemasaran hasil produksinya ternyata tidak hanya di Karawang, tapi sudah merambah keluar Karawang diantaranya adalah ke Surabaya. (Bobi AM)
Sumber: KarawangInfo
0 Komentar