Bertanam Cabai Rawit di Pekarangan dengan Pot/Polybag

Desa Mulyasari (Karawang) - Cabai rawit termasuk sayuran yang sangat sering digunakan untuk kebutuhan masak-memasak di rumah. Anda bisa menanam sendiri cabai rawit di pekarangan rumah. Sehingga di kemudian hari Anda bisa mengurangi belanja cabai rawit karena sudah bisa memproduksi cabai sendiri. Selain itu Anda bisa menjamin cabai rawit yang dipanen masih dalam keadaan segar, sehat, dan Anda bisa yakin dengan kandungan pestisida di dalamnya.

Cabai Rawit adalah sayuran yang sangat familiar, digunakan sebagai bumbu dan penyedap masakan sehari-hari. Cabai rawit yang ditanam sendiri, selain lebih sehat juga lebih segar. Tempat yang paling tepat adalah pekarangan atau halaman rumah, karena penanaman lebih terpantau. Selain mendapatkan sayuran yang sehat, menanam sayuran di pekarangan juga bisa dijadikan hiburan bagi penanamnya. Penanaman sayuran di pekarangan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satu yang paling mudah menggunakan pot atau polybag.

Kiat Berkebun Cabai Rawit Sederhana 

Bahan yang dibutuhkan untuk menananam cabai rawit dalam pekarangan sangat mudah kita dapatkan sehari-hari. Diantaranya adalah; benih unggul PELITA F1 atau DEWATA F1, pot atau plastik polybag ukuran 30x40 cm, tanah, pupuk kandang/ kompos, pupuk NPK, bambu turus. Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah sekop kecil, pisau/golok, dan gunting.

Penanaman
  • Benih disemai dalam polybag semai dengan perbandingan media 1:1, satu bagian tanah, satu bagian pupuk kandang. Untuk benih cabe penyemaian 18 hari.
  • Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1, dua bagian tanah dan satu bagian pupuk kandang.
  • Media tanam yang sudah dicampur rata, dimasukkan dalam polybag sampai 4/5 bagian. Kemudian setiap polybag diberi 1 sendok makan pupuk NPK.
  • Benih yang sudah menjadi bibit (sudah mempunyai daun 5 helai) kemudian ditanam, satu lubang tanam satu tanaman atau satu polybag untuk satu tanaman.
  • Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, agar tanaman muda tidak mati karena kepanasan.
  • Pada saat penanaman juga ditancapkan turus atau ajir, agar tidak merusak perakaran tanaman apabila ditancapkan saat tanaman sudah lebih besar.
Pemeliharaan
  • Penyiraman dilakukan setiap hari, sebaiknya dilakukan pada pagi hari dimulai segera setelah benih ditanam.
  • Pemupukan susulan, dilakukan setiap 2 minggu, dengan cara menaburkan pupuk NPK di sekitar tanaman, kemudian disiram.
  • Pengendalian hama dan penyakit, hama yang biasanya menyerang adalah kutu daun dan ulat, bisa dikendalikan dengan manual, dibuang satu persatu atau dengan disemprot menggunakan busa deterjen.
  • Tanaman yang sudah tinggi, diikat dengan menggunakan tali pada turus, agar tidak roboh.
Pemanenan
  • Panen dilakukan setelah buah sudah masak, cabai rawit bisa dipanenhijau pada umur 45 hari setelah tanam, dan bisa dipanen merah 65 hari setelah tanam.
  • Pemanenan bisa dilakukan dengan memetik langsung ataupun menggunakan gunting.
  • Hasil panen bisa langsung dinikmati untuk lalapan ataupun diolah sebagai bahan masakan dan sambal.
Budidaya Cabai Rawit

Tiga tahap di atas merupakan kunci keberhasilan dalam berkebun cabai rawit di pekarangan rumah, selamat mencoba, selamat berkebun :)
Penulis
Rizza Fariz Syaukany

Sumber gambar:
www.probisnis.net

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Terima kasih tutorialnya kang. Kalo bertanam cabe rawit secara hidroponik bagaimana caranya kang?

    BalasHapus
  2. Hihihi. Terima kasih kunjungannya Kang Hady... Ini kan tutorial tentang cabe rawit :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehee. Maksud saya yang cara nanem nya ngga pke tanah itu loh kang, apakah sama seperti hidroponik sayur daun lainnya??

      Hapus