Desa Mulyasari (Karawang) - Sosok yang semua rambutnya telah memutih itu, berdiri tegap di depan banyak peserta WUB Disperindag Jabar 2015 kemarin. Tubuhnya boleh renta tapi semangat dan cara berpikirnya selalu membara.
Asep Barnas pemilik Mendong c-Kraft yang menjadi produsen barang-barang handmade dari Tasikmalaya, berbagi banyak tentang bagaimana menjadi wirausahawan sukses dan bagaimana UMKM menjangkau pasar mancanegara.
Tanpa pesangon, tanpa berbekal uang sepeser pun Asep Barnas pulang kampung dan merasakan betapa pahitnya hidup tanpa pekerjaan tanpa penghasilan. Meskipun demikian ia tidak lantasi patah semangat, ia melihat potensi besar di kampung halamannya. Produk-produk anyaman buatan tangan yang dibuat oleh masyarakat setempat.
Alhasil, pada suatu ketika dalam acara pameran industri kreatif, Asep Barnas berhasil menarik pembeli dari Eropa. Bisnis tersebut berlanjut sampai pada kesepakatan untuk melakukan ekspor barang.
Masalah tidak selesai di sana, karena saat itu pembayaran tidak dilakukan secara cash. Artinya Asep Barnas harus mengirimkan sekian banyak barang terlebih dahulu kemudian pembayarannya dilakukan belakangan. Hal tersebut sangat berisiko dan banyak produsen anyaman kreatif yang menolak gagasan ekspor tersebut.
Tekad Asep Barnas sudah bulat, ia melihat rintangan tersebut sebagai peluang bisnis. Akhirnya dengan segala cara ia bisa meyakinkan para produsen untuk melakukan ekspor dan ia bertanggung sepenuhnya bila di kemudian hari ternyata usaha tersebut gagal.
Singkat cerita proses ekspor pun telah terjadi, produk anyaman telah sampai ke Eropa dan sampai kini produk anyaman Tasik khususnya Mendong c-Kraft sudah tak asing lagi di Eropa dan benua lainnya.
Pelajaran dari kisah bisnis Asep Barnas di atas sangat banyak. Salah satunya adalah visi, pelaku wirausaha harus memiliki kejelian dalam melihat peluang, dan menjadikan rintangan sebagai tantangan. Itu sebabnya wirausahawan sukses adalah mereka yang visioner, memiliki cara pandang yang jauh ke depan.
Pelajaran bisnis Asep Barnas lainnya adalah keberanian untuk mengambil risiko bisnis. Keputusan untuk melakukan ekspor adalah keberanian luar biasa yang telah ditempuhnya, ia berani rugi, berani dipersalahkan oleh produsen anyaman se-Tasik bila gagal, dan keberanian lainnya.
Ketiga, keyakinan yang bulat. Tanpa keyakinan visi dan keberanian apa pun yang Anda miliki tidak akan berjalan baik.
Semoga kisah sukses bisnis anyaman Mendong c-Kraft kepunyaan Asep Barnas di atas bisa menginspirasi kita semua. Selamat berbisnis.
Asep Barnas pemilik Mendong c-Kraft yang menjadi produsen barang-barang handmade dari Tasikmalaya, berbagi banyak tentang bagaimana menjadi wirausahawan sukses dan bagaimana UMKM menjangkau pasar mancanegara.
UKM dan UMKM Pendobrak Pasar Mancanegara
Kiprah Asep Barnas di dunia wirausaha bermula pada tahun 1998-an ketika Indonesia dilanda krisis moneter. Pekerjannya di salah satu provider terbesar di Indonesia harus diberhentikan karena perusahaan tersebut mengalami kerugian besar.Tanpa pesangon, tanpa berbekal uang sepeser pun Asep Barnas pulang kampung dan merasakan betapa pahitnya hidup tanpa pekerjaan tanpa penghasilan. Meskipun demikian ia tidak lantasi patah semangat, ia melihat potensi besar di kampung halamannya. Produk-produk anyaman buatan tangan yang dibuat oleh masyarakat setempat.
Alhasil, pada suatu ketika dalam acara pameran industri kreatif, Asep Barnas berhasil menarik pembeli dari Eropa. Bisnis tersebut berlanjut sampai pada kesepakatan untuk melakukan ekspor barang.
Masalah tidak selesai di sana, karena saat itu pembayaran tidak dilakukan secara cash. Artinya Asep Barnas harus mengirimkan sekian banyak barang terlebih dahulu kemudian pembayarannya dilakukan belakangan. Hal tersebut sangat berisiko dan banyak produsen anyaman kreatif yang menolak gagasan ekspor tersebut.
Tekad Asep Barnas sudah bulat, ia melihat rintangan tersebut sebagai peluang bisnis. Akhirnya dengan segala cara ia bisa meyakinkan para produsen untuk melakukan ekspor dan ia bertanggung sepenuhnya bila di kemudian hari ternyata usaha tersebut gagal.
Singkat cerita proses ekspor pun telah terjadi, produk anyaman telah sampai ke Eropa dan sampai kini produk anyaman Tasik khususnya Mendong c-Kraft sudah tak asing lagi di Eropa dan benua lainnya.
Pelajaran dari kisah bisnis Asep Barnas di atas sangat banyak. Salah satunya adalah visi, pelaku wirausaha harus memiliki kejelian dalam melihat peluang, dan menjadikan rintangan sebagai tantangan. Itu sebabnya wirausahawan sukses adalah mereka yang visioner, memiliki cara pandang yang jauh ke depan.
Pelajaran bisnis Asep Barnas lainnya adalah keberanian untuk mengambil risiko bisnis. Keputusan untuk melakukan ekspor adalah keberanian luar biasa yang telah ditempuhnya, ia berani rugi, berani dipersalahkan oleh produsen anyaman se-Tasik bila gagal, dan keberanian lainnya.
Ketiga, keyakinan yang bulat. Tanpa keyakinan visi dan keberanian apa pun yang Anda miliki tidak akan berjalan baik.
0 Komentar