Perubahan harga secara drastis tersebut biasanya terjadi jelang hari raya dan di musim hujan atau musim kemarau. Jelang hari raya misalnya idul fitri, harga-harga pangan bisa dipastikan melonjak meskipun telah diinstruksikan oleh pemerintah agar harga tidak melebihi batas yang telah ditentukan. Begitupun ketika musim hujan atau musim kering, harga pangan tertentu bisa ujug-ujug melambung atau sebaliknya sangat murah. Ada apakah?
Fluktuasi Harga Pangan, Haruskah?
Secara umum penyebab fluktuasi harga pangan di Indonesia disebabkan oleh faktor yang sifatnya natural (peranan alam) dan teknis (peranan manusia). Saya kira menyandarkan masalah fluktuasi harga pangan pada kuasa alam sudah bukan waktunya lagi, teknologi pertanian hari ini sudah sangat maju, sehingga sudah seharusnya kita memiliki sistem tertentu yang bisa mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Tidak bisa lagi menyalahkan alam sebagai aktor dan faktor penyebab fluktuasi harga pangan.
Faktor penting yang sampai hari ini menyebabkan harga pangan selalu berfluktuasi bagi saya lebih disebabkan oleh faktor-faktor yang sifatnya berhubungan dengan manusianya itu sendiri dan sistem yang dibuatnya belum mampu mencapai mekanisme yang stabil.
Menghasilkan Pasokan Pangan yang Melimpah
Kebutuhan pangan merupakan Hak Asasi Manusia yang pemenuhannya harus selalu bisa didapatkan dengan mudah oleh setiap orang. Oleh karena diperlukan ketersediaan pangan yang cukup, sehingga akses pangan bisa mudah dijangkau. Bagaimana menciptakan pangan yang melimpah?
Sudah saatnya pertanian Indonesia tidak bergantung lagi pada alam, tidak juga bergantung pada lokasi geografis. Model pertanian seperti ini sudah sangat memungkinkan untuk diaplikasikan, salah satunya memakai model pertanian hidroponik yang mampu menghasilkan pangan lebih sehat, lebih berlimpah, dan buta geografi. Artinya petani bisa menanam tanaman dataran tinggi di dataran rendah memakai teknik hidroponik.
Sumber gambar: riaugreen.com
0 Komentar